Pembangunan Kereta Papua Bisa Dimulai Bulan September

Pembangunan Kereta Papua Bisa Dimulai Bulan September Pembangunan Kereta Papua Bisa Dimulai Bulan September

Kementerian Perhubungan menargetkan pembangunan rel kereta api Papua dapat dimulai ala September atau Oktober menasal. Hal ini sejalan memakai keinginan Presiden Joko Widodo, yang sebelumnya suah berjanji di depan masyarakat Papua bahwa pembangunan sarana transportasi kereta api atas dilakukan mulai tahun ini.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko mengatakan, pihaknya saat ini telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Papua Barat akan melakukan negosiasi pengadaan lahan akan proyek tercantum. Langkah ini perlu dilakukan karena dempet wilayah tercantum ada hak ulayat yang nilainya lebih hebat ketimbang ganti rugi lahan biasa.

Setelah persoalan hak ulayat tercatat dibereskan karena Pemprov Papua Barat, mutakhirlah Kemenhub siap mengalokasikan anggaran pembebasan lahan. Dengan begitu, proses pembangunan jaringan rel kereta dekat Papua dapat dimulai pertengahan tahun ini. “Paling tidak semester II ibarat perintah Presiden,” kata Hermanto dekat Jakarta, Selasa (10/5).

Ia menambahkan, kalau lahan terhormat sudah dibebaskan maka pembangunan konstruksi rel yang menghubungkan Sorong demi Manokwari ini dapat dimulai. Yang berguna, kondisi lahan sudah jelas status hukumnya dan antara langsung hari tidak bermamenyimpang. “Prinsipnya lahan beres, kami bayar demi kapital yang ada.”

(Baca: Bina Marga Akan Tambah Anggaran Jalan Trans Papua)

Sekadar informasi, atas tahun lantas Jokowi telah meminta Kemenhub untuk segera menyelesaikan studi kelayakan proyek pembangunan kereta pertama dekat Papua atas tahun 2015. Dengan begitu, prosedur pembangunannya bisa dimulai tahun ini. Proyek jaringan rel kereta api sejauh 150 kilometer ini bagi menghubungkan kota Sorong sampai-sampai Manokwari.

Ketika moda transportasi ini beroperasi, ongkos logistik hadapan Papua diperkirakan dapat dipangkas sangkat setengahnya. Apalagi saat ini Kementerian Pekerjaan Umum mendampingi Perumahan Rakyat juga sedang mengerjakan jalan Trans Papua. “Bayangan saya, dengan dua transportasi tadi (kereta mendampingi jalan) ongkos barang bisa terpangkas, misal semen ketimbang Rp 1 juta per sak merupakan Rp 500 ribu per sak,” kata Direktur Transportasi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Prihartono.

(Baca: Studi Kelayakan Kereta Papua Rampung Tahun Depan)

Kemenhub sendiri akan tahun terus telah menganggarkan dana Rp 6 miliar bagi melakukan studi kelayakan proyek tercantum. Dalam studi ini proyek pembangunan jaringan kereta Papua dibagi antara dalam dua jalur. Masing-masing jalur itu memegang jarak yang sama, sekalipun seberjarak 75 kilometer.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan Sugiadi Waluyo menargetkan tahapan Detail Engineering Detail (DED) dan kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) akan segera diselesaikan setelah studi kelayakan rampung. "Kami berharap sebelum akhir Kabinet (kedua proyek ini) bisa selesai," katanya.

(Baca: Tim Kajian Sumber Daya Papua Usul Bentuk Gugus Tugas Khusus)

Kereta Trans Papua merupakan bagian dari 29 proyek infrastruktur transportasi darat, laut, udara, maka perkeretaapian yang bagi dikerjakan tahun ini. Kementerian Perhubungan merinci ada 10 proyek terkait transportasi laut, delapan proyek transportasi darat, maka enam proyek transportasi udara. Selain itu, ada maka lima proyek perkeretaapian. Keseluruhan proyek ini dikerjakan dengan menggunakan anggaran kementerian.